Sebelummembuat perancangan sistem yang tepat, kamu harus terlebih dahulu mengetahui jenis model data yang digunakan. Karena model data tersebut nantinya akan berpengaruh dalam pengembangan sistem. Model ini juga berguna untuk membuat dokumentasi dari segala bentuk arsitektur data. Model ini dibagi ke dalam tiga model. Berikut adalah penjelasannya. Dalam buku Pengantar Logika Modern, Gie et al. 1978 mengemukakan dewasa ini logika telah mulai mendapat pengakuan dalam bidang pendidikan di Indonesia dengan kehadiran berbagai buku logika dalam bahasa Indonesia, namun memberikan gambaran yang kurang tepat mengenai logika. Penalaran adalah kegiatan berpikir. Kegiatan berpikir tidak mungkin dapat berlangsung tanpa bahasa. Jadi penalaran senantiasa bersangkut paut dengan bahasa. Setiap orang yang menalar selalu menggunakan bahasa, baik bahasa yang digunakan dalam pikiran, bahasa yang diucapkan dengan mulut, maupun bahasa tertulis. Dengan demikian, jelas bahwa bahasa adalah alat berpikir. Bahasa adalah alat bernalar. Jika disimak lebih lanjut, bahasa sesungguhnya bukan hanya alat berpikir. Apabila kita berpikir tentang sesuatu dan hendak kita beritahukan kepada orang lain, kita harus mengungkapkannya lewat bahasa. Kita harus menyatakannya kepada orang lain dengan bantuan bahasa, barulah orang lain dapat memahami isi pikiran kita. Dalam hal ini, bahasa adalah tanda untuk mengungkapkan dan menyatakan apa yang kita pikirkan. Figures - uploaded by Hendro Trieddiantoro PutroAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Hendro Trieddiantoro PutroContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Hendro Trieddiantoro Putro 13/356033/PTK/09150 LOGIKA I. Pengantar Pengertian Logika Secara etimologis, logika adalah istilah yang dibentuk dari kata logikos yang berasal dari kata benda logos yang berarti sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal pikiran, kata, percakapan, atau ungkapan lewat bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme Latin logica scientia atau ilmu logika ilmu pengetahuan yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur, namun sekarang ini lazim disebut logika saja Rapar, Jon 9. Dalam buku Pengantar Logika Modern, Gie et al. 1978 mengemukakan dewasa ini logika telah mulai mendapat pengakuan dalam bidang pendidikan di Indonesia dengan kehadiran berbagai buku logika dalam bahasa Indonesia, namun memberikan gambaran yang kurang tepat mengenai logika. Beberapa batasan dan pengertian logika antara lain 1. Drs. Hasbullah Bakry dalam bukunya Systematik Filsafat 1964 merumuskan definisi dari ilmu pengetahuan logika itu sebagai berikut I. Logika ialah ilmu pengetahuan yang mengatur penelitian hukum-hukum akal manusia sehingga menyebabkan pikirannya dapat mencapai kebenaran. II. Logika ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari aturan-aturan dan cara berpikir yang dapat menyampaikan manusia kepada kebenaran. III. Logika ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari pekerjaan akal dipandang dari jurusan benar atau salah. 2. Dalam buku Pembimbing Ke Filsafat dan Logika Formal tanpa tahun Prof. Dr. N. Drijarkara telah membatasi pengertian logika yaitu, “Logika adalah ilmu pengetahuan yang memandang hukum-hukum susunan atau bentuk pikiran manusia, juga menyebabkan pikiran dapat mencapai kebenaran.” 3. Batasan logika dalam buku Epistemologi Bentuk Seni Teori Berfikir Ilmiah Bahagian Logika, Jilid II, cetakan II 1974/stensil karangan Drs. Fudyartanta, “Logika adalah salah satu cabang filsafat. Oleh karena itu logika sebagai filsafat berarti ilmu yang sedalam-dalamnya tentang kebenaran berpikir. Artinya mencari kebenaran yang tertinggi, yang hakiki daripada berpikir. Pendek kata logika adalah ilmu yang radikal tentang berpikir yang benar, supaya hasilnya benar. Dengan mempelajari dan mempergunakan logika sebagai ilmu filsafat berpikir, maka akan ditemui berbagai metodos berpikir dengan berbagai rumusan dan bahan-bahan yang dipikirkan.” 4. Drs. Nuril Huda dalam Prakata buku Logika Praktis Jilid I 1974/stensil yang merupakan saduran dari buku Applied Logic karya Little, Wilson & Moore, menguraikan definisi logika sebagai berikut, “Diperlukan hukum-hukum dan kaidah-kaidah berpikir untuk mengontrol proses berpikir yang panjang dan berlibat-libat. Hukum-hukum dan kaidah-kaidah berpikir itu terdapat dalam satu cabang ilmu yang disebut logika. Dengan kata lain, logika adalah ilmu yang mempelajari dan merumuskan kaidah-kaidah dan hukum-hukum sebagai pegangan untuk berpikir tepat dan praktis bagi mencapai kesimpulan-kesimpulan yang valid dan pemecahan persoalan yang bijaksana.” 5. Hutabarat dalam bukunya yang berjudul Logika 1967 yang merupakan terjemahan bebas karya Dr. A. Vloemans “Voorbereiding tot de Wijsbegeerte” dan Regis Jolivet “Beknopt Handboek der Wijsbegeerte”, juga mendefinisikan logika sebagai berikut “Yang diartikan dengan logika adalah ilmu berpikir yang tepat dan dapat menunjukkan adanya kekeliruan didalam proses pemikiran sehingga kekeliruan itu dapat dielakkan. Maka logika dapat disebut teknik berpikir. Sebagai ilmu berpikir yang tepat maka tujuannya adalah untuk memperjelas isi dari suatu pengertian” 6. Dalam buku Logika Filsafat Berpikir 1969, I. R. Poedjawijatna menjelaskan bahwa “Logika adalah filsafat budi manusia yang mempelajari teknik berpikir untuk mengetahui bagaimana manusia berpikir dengan semestinya seharusnya” Pada dasarnya logika tidak lepas dari penalaran logis logical reasoning. Maka logika dan kelahirannya tidak bisa lepas dari filsafat atau pemikiran ilmiah pada umumnya. Logika dan Bahasa Penalaran adalah kegiatan berpikir. Kegiatan berpikir tidak mungkin dapat berlangsung tanpa bahasa. Jadi penalaran senantiasa bersangkut paut dengan bahasa. Setiap orang yang menalar selalu menggunakan bahasa, baik bahasa yang digunakan dalam pikiran, bahasa yang diucapkan dengan mulut, maupun bahasa tertulis. Dengan demikian, jelas bahwa bahasa adalah alat berpikir. Bahasa adalah alat bernalar. Jika disimak lebih lanjut, bahasa sesungguhnya bukan hanya alat berpikir. Apabila kita berpikir tentang sesuatu dan hendak kita beritahukan kepada orang lain, kita harus mengungkapkannya lewat bahasa. Kita harus menyatakannya kepada orang lain dengan bantuan bahasa, barulah orang lain dapat memahami isi pikiran kita. Dalam hal ini, bahasa adalah tanda untuk mengungkapkan dan menyatakan apa yang kita pikirkan. Objek Logika Segala sesuatu yang ada senantiasa memiliki materi dan bentuk. Aristoteles menyebut materi itu dengan kata hyle dan bentuk dengan kata eidos atau morphe. Materi yang sama atau satu materi, dapat memiliki bentuk yang berbeda-beda. Misalnya kayu sebagai materi dapat dibuat menjadi bentuk patung, atau dapat dibuat menjadi bentuk meja, kursi, tiang, pintu, dan sebagainya. Dapat pula bentuknya sama, tapi materinya berbeda, misalnya tiga buah patung kuda serupa, yang satu materialnya dari kayu, yang kedua materialnya dari tanah liat, sedangkan yang ketiga materialnya dari batu. Dengan demikian, jelas bahwa materi harus senantiasa memiliki bentuk, dan tidak mungkin ada bentuk tanpa materi. Pikiran yang digunakan dalam penalaran dan yang diungkapkan lewat bahasa juga memiliki materi dan bentuk. Contohnya kalau kita mengatakan bundar, materialnya ialah isi dan arti kata itu sendiri, sedangkan bentuknya adalah positif. Akan tetapi jika kita mengatakan tidak bundar, bentuknya adalah negatif. Apabila kita mengatakan semua bola adalah bundar, materinya adalah isi atau arti dari kalimat itu, sedangkan bentuknya disebut universal afirmatif. Bentuk dapat benar atau salah, demikian pula materi. Contohnya “semua manusia adalah pohon”. Dari segi bentuk proposisi kalimat tersebut benar. Bentuknya disebut universal afirmatif. Akan tetapi materinya tidak benar karena tidak seorang pun manusia adalah pohon. Untuk melihat suatu objek secara jelas, kita tidak hanya melihat isi material objek melainkan juga bentuknya. Kita dapat melihat pohon karena materi pohon dalam bentuk pohon. Setiap ilmu pengetahuan selalu memiliki objek formal bentuk dan objek material. Begitu juga dengan logika, untuk memahami logika kita perlu juga melihat objek material logika yakni kegiatan berpikir atau bernalar. Sementara objek formalnya adalah ketepatan bernalar. Sejarah dan Perkembangan Logika Logika dimulai sejak Thales 624 SM - 548 SM, filsuf Yunani pertama yang meninggalkan segala dongeng, takhayul, dan cerita-cerita isapan jempol dan berpaling kepada akal budi untuk memecahkan rahasia alam semesta. Sejak itulah Thales meletakkan dasar-dasar berpikir logis. Bahkan, ketika Thales mengatakan bahwa air adalah prinsip atau asas pertama alam semesta, saat itu Thales telah memperkenalkan logika induktif. Thales telah menarik kesimpulan bahwa air adalah alam semesta dengan alasa bahwa air adalah jiwa segala sesuatu, misalnya air jiwa tumbuhan tanpa air tumbukan akan mati, darah jiwa hewan dan manusia, sedangkan uap dan es adalah air, maka penalaran induktif yang dilakukan Thales adalah sebagai berikut Air adalah jiwa tumbuh-tumbuhan Air adalah jiwa hewan Air adalah jiwa manusia Air jugalah uap, dan Air jugalah es. Jadi, air adalah jiwa dari segala sesuatu, yang berarti, air adalah alam semesta. Dengan demikian dapat dikatakan sejak Thales, sang filsuf pertama, logika mulai diberkembangkan. Semua filsuf sesudah Thales berperan serta dalam pengembangan logika kendatipun istilah logika itu sendiri belum dikenal. Aristoteles adalah filsuf pertama yang menjadikan logika sebagai ilmu, sehingga dapat disebut sebagai logica scientia yaitu analitika, yang secara khusus meneliti berbagai argumentasi yang berangkat dari proposisi yang benar, dan dialektika, yang secara khusus meneliti argumentasi yang berangkat dari proposisi yang masih diragukan kebenarannya. Setelah Aristoteles meninggal, para pengikutnya menghimpun naskah-naskah ajaran mengenai penalaran yang kemudian disebut to Organon alat. Istilah Logika baru dipakai untuk menggantikan to Organon dalam abad kedua sesudah Masehi. Ajaran-ajaran Aristoteles terangkum dalam 6 buku, keenam buku itu ialah 1. Categories Menguraikan pengertian 2. On Interpretation Tentang penafsiran 3. Prior Analytics Membahas silogisme 4. Posterior Analytics Membahas pembuktian 5. Topics Mengupas Dialektika 6. Sophistical Refutations Membicarakan kekeliruan berpikir Silogisme 'Inti logika Aristoteles adalah silogisme. Silogisme itulah yang sesungguhnya merupakan penemuan murni Aristoteles dan yang terbesar dalam logika' Rapar. 1996 13. Silogisme berasal dari bahasa Yunani syllogismos, yang artinya penggabungan, penalaran dari kata dasar syn dengan, bersama dan logizesthai menyimpulkan dengan nalaran. Penalaran yang ditelaah oleh logika disebut juga penalaran logis logical reasoning. 'Penalaran adalah proses dari budi manusia yang berusaha tiba pada suatu keterangan baru dari sesuatu atau beberapa keterangan lain yang telah diketahui dan keterangan yang baru itu mestilah merupakan urutan kelanjutan dari sesuatu atau beberapa keterangan yang semula itu' Gie et al.197810. Silogisme adalah penarikan konklusi secara tidak langsung dengan menggunakan dua buah premis yang merupakan bentuk formal penalaran deduktif. Premis adalah proposisi-proposisi 2 buah atau lebih proposisi dalam menentukan konklusi, sedangkan proposisi adalah suatu pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh dan utuh. Proposisi logika terdiri atas tiga bagian utama, yaitu subjek, predikat, dan kopula penghubung. Premis mayor adalah pada saat term mayor predikat pada kesimpulan berada pada proposisi, sedangkan premis minor adalah pada saat term minor subjek pada kesimpulan berada pada proposisi. Term yang hanya termuat dalam premis namun tidak dalam kesimpulan disebut term medius. Konklusi kesimpulan adalah proposisi yang menyatakan hasil penyimpulan inferensi yang dilakukan berdasarkan proposisi-proposisi yang menjadi premis-premis suatu inferensi. Inferensi adalah suatu proses penarikan konklusi dari satu atau lebih proposisi. Contoh Pembagian Logika Terdapat macam-macam logika dilihat dari kriteria tertentu, 1. Dilihat dari segi kemampuan untuk berlogika  Logika kodratiah Logika kodratiah adalah kemampuan berlogika yang sudah ada pada setiap manusia sebagai makhluk yang berakal budi. Tanpa belajar logika setiap orang sudah memiliki kemampuan berlogika kodratiah.  Logika ilmiah Logika ilmiah adalah kemampuan berlogika yang didapatkan dengan belajar secara khusus. Contohnya seperti dengan membaca buku, maka mendapatkan kemampuan logika ilmiah. Semua pahlawan adalah orang berjasa Premis mayor Term medius M Term mayor P Beberapa prajurit adalah pahwalan Premis minor Term minorS Term medius M Jadi, beberapa prajurit adalah orang berjasa Konklusi Term minor S Term mayor P 2. Dilihat dari sejarah dan penggunaan lambang atau simbol  Logika klasik / tradisional Logika yang diperkenalkan oleh Aristoteles pada sekitar abad ke-5 sebelum masehi; menggunakan lambang bahasa; disebut juga logika aristotelian atau logika tradisional.  Logika modern Logika yang dikembangkan di zaman modern oleh tokoh-tokoh seperti A. de Morgan 1809-1871, George Boole 1815-1864, Bertrand Russel 1872-1970; menggunakan lambang non bahasa. Logika ini menerapkan prinsip-prinsip matematika pada logika modern; sering disebut juga logika matematika atau logika simbolik. 3. Dilihat dari segi bentuk dan isi argumen  Logika formal bentuk Logika formal adalah logika yang membahas kebenaran sebuah argumen dilihat dari segi bentuk. Kebenaran bentuk adalah kebenaran yang dimiliki sebuah argumen.  Logika material isi Logika material adalah logika yang membahas kebenaran sebuah argumen dilihat dari segi isinya Sebuah argumen dinyatakan benar dari segi isi jika pernyataan yang terdapat dalam argumen sesuai dengan kenyataan. 4. Dilihat dari segi cara menarik kesimpulan Louis Kattsoff, seorang pengarang buku pengantar filsafat menulis bahwa logika terbagi dalam dua cabang pokok – induktif dan deduktif.  Logika induktif Logika induktif adalah bentuk penalaran yang berdasarkan kebenaran-kebenaran tunggal yang ditarik menjadi satu kesimpulan umum, biasa dikenal sebagai metode induktif. Contoh Ibu pulang dari pasar membeli salak pondoh, saya makan dan rasanya enak. Teman yang membesuk saat saya sakit membawa salak pondoh dan saya makan, rasanya enak. Maka saya tarik kesimpulan bahwa semua salak pondoh rasanya enak.  Logika deduktif Logika deduktif adalah suatu ragam logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang bersifat deduktif, yaitu penalaran yang berdasarkan kebenaran umum atau yang sudah ada ditarik satu kesimpulan untuk hal yang khusus kebenaran baru. Contoh Saya tahu bahwa semua salak pondoh enak. Di supermarket saya menemukan salak pondoh. Kesimpulannya salak yang dijual di supermarket itu pasti enak. II. Analisis dan Pembahasan Pengertian Logika Dari beberapa kutipan diatas mengenai logika, logika dianggap membahas tentang persoalan berpikir, pemikiran atau pikiran. Berpikir, pemikiran atau pikiran adalah pengertian yang diambil dari kata Thinking. Maka definisi diatas memiliki kelemahan terlampau luas dan tidak cermat. Berpikir atau Thinking adalah serangkaian proses mengingat-ingat kembali suatu hal, berkhayal, menghafal, menghitung dalam kepala, menghubungkan beberapa pengertian, menciptakan sesuatu konsep atau berbagai kemungkinan. Berpikir dengan beraneka segi, hukum-hukumnya, dan faktor yang mempengaruhi merupakan persoalan dari psikologi dan bukan logika. Beberapa definisi logika yang lebih tepat “Logika adalah penelaah tentang penyimpulan inferensi, secara lebih cermat usaha untuk menetapkan ukuran-ukuran guna memisahkan penyimpulan-penyimpulan yang sah dan yang tak sah” Alston. 1964 “Konsepsi logika sebagai suatu teori tentang penyimpulan deduktif”Beth. 1962 Menurut Muhammad Nur Ibrahimi 2012 5, proses berpikir tidak selamanya akan menghasilkan kesimpulan yang sahih benar. T idak jarang, dalam berpikirtersebut, tanpa disadari manusia sampai pada kesimpulan yang keliru fals sehingga mengaburkan batas antara benar dan salah. Agar manusia terbebaskan dari sesat pikiran, sehingga pengetahuannya benar-benar dapat terjamin dari kekeliruan, maka disusunlah kaidah-kaidah berpikir yang baku, yang selanjutnya dikenal dengan logika. “Diambil dalam suatu suatu arti yang sangat luas, logika adalah penelaahan tentang penyimpulan pada umumnya. Sesuatu penjelasan sistematis mengenai bagaimana kesimpulan-kesimpulan diturunkan dari berbagai ragam pembuktian dapat disebut logika. Secara lebih cermat logika mengacu pada studi tentang inferensi” Brennan. 1953 Boruch Brody dalam Gie et al. 1978 13 merumuskan logika sebagai penelaahan tentang keabsahan dari jenis-jenis penyimpulan yang berbeda. Logika mempelajari masalah penalaran reasoning. Penalaran merupakan cara berpikir, namun tidak semua pemikiran merupakan penalaran. Irving M Dalam Gie et al. 197810 mengemukakan bahwa yang sesungguhnya dipelajari oleh logika bukanlah proses bagaimana manusia sehingga mendapatkan kesimpulan benar atau salah, melainkan pada aspek-aspek penalaran yang digunakan. Logika membahas tentang ketepatan jalan pikiran dalam suatu proses penalaran yang komplit. Logika tidak dilihat selaku ilmu, tetapi merupakan metode. Logika dapat didefinisikan sebagai metode-metode dan prinsip-prinsip yang dipakai untuk membedakan penalaran yang tepat dari penalaran yang tidak tepat. Kata kuncinya adalah penalaran yang tepat atau penalaran yang valid. Logika membahas antara konklusi kesimpulan dan premis-premis yang ada. Premis adalah proposisi-proposisi 2 buah atau lebih proposisi dalam menentukan konklusi, sedangkan proposisi adalah suatu pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh dan utuh. Proposisi logika terdiri atas tiga bagian utama, yaitu subjek, predikat, dan kopula penghubung. Dari pengetahuan tentang a-b-c, kemudian dapat dilakukan penalaran dari gambar sebagai berikut Gambar Contoh proposisi sumber Gie et al. 1978 11 I semua a adalah b II semua b adalah c Jadi semua a adalah c Gambar Pemahaman Logika sumber Pemahaman Penulis Semua a adalah c merupakan kesimpulan konklusi dan mengandung pengetahuan baru. Karena berakhir dengan kesimpulan, maka proses membuat kesimpulan ini dapat disebut inferensi. Penyimpulan seperti ini disebut penyimpulan deduktif logis. 'Inti logika Aristoteles adalah silogisme. Silogisme itulah yang sesungguhnya merupakan penemuan murni Aristoteles dan yang terbesar dalam logika' Rapar. 1996 13 . Silogisme berasal dari bahasa Yunani syllogismos, yang artinya penggabungan, penalaran dari kata dasar syn dengan, bersama dan logizesthai menyimpulkan dengan nalaran. Penalaran yang ditelaah oleh logika disebut juga penalaran logis logical reasoning. Susunan silogisme Aristoteles digambarkan pada gambar Silogisme adalah penarikan kesimpulan konklusi secara tidak langsung dengan menggunakan dua buah premis yang merupakan bentuk formal penalaran deduktif. Premis adalah proposisi-proposisi 2 buah atau lebih proposisi dalam menentukan konklusi, sedangkan proposisi adalah suatu pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh dan utuh. Proposisi logika terdiri atas tiga bagian utama, yaitu subjek, predikat, dan kopula penghubung. Berdasarkan gambar Premis mayor adalah pada saat term mayor predikat pada kesimpulan berada pada proposisi, sedangkan premis minor adalah pada saat term Gambar Contoh premis dan konklusi sumber Gi et al. 1978 11 Gambar Dasar Silogisme sumber Gie et al. 1978 15 S Term Minor M Term Medius P Term Mayor = Kopula / penghubung I. M=P Premis Mayor / Pangkal pikir besar II. S=M Premis Minor / Pangkal pikir kecil III. S=P Konklusi / kesimpulan minor subjek pada kesimpulan berada pada proposisi. Term yang hanya termuat dalam premis namun tidak dalam kesimpulan disebut term medius. Term adalah kata atau beberapa kata yang memiliki satu pengertian, yang membuat konsep atau idea menjadi nyata. Setiap term adalah kata, tetapi tidak setiap kata adalah term andai, nan, yang. Contoh Berdasarkan konsep dasar silogisme, 1. Dari premis yang benar mendapatkan kesimpulan yang benar, Premis mayor Binatang buas itu pemakan daging benar Premis minor Kucing adalah binatang buas benar Kesimpulan Kucing itu pemakan daging benar 2. dari premis yang salah, kesimpulan yang diperoleh bisa benar, Premis mayor semua manusia adalah seniman salah Premis minor semua penari adalah manusia benar Kesimpulan semua penari adalah seniman benar 3. dari premis yang salah, kesimpulan yang diperoleh bisa salah, tapi perbincangannya tetap sah, Premis mayor semua manusia adalah sopir salah Premis minor semua petinju adalah manusia benar Kesimpulan semua petinju adalah sopir salah 4. dari premis yang benar, tidak mungkin memperoleh kesimpulan yang salah apabila penalarannya benar. Dalam suatu argumen yang sah menurut bentuknya dan mengakui dari premis yang benar, maka wajib menerima kesimpulan yang diturunkan sebagai benar, apapun bunyi kesimpulan itu, Premis mayor semua manusia adalah fana benar Premis minor semua petinju adalah manusia benar Semua pahlawan adalah orang berjasa  Premis mayor Term medius M Term mayor P Beberapa prajurit adalah pahlawan  Premis minor Term minorS Term medius M Jadi, beberapa prajurit adalah orang berjasa  Konklusi Term minor S Term mayor P Kesimpulan semua petinju adalah fana benar Premis mayor semua makhluk mars adalah sakti diterima sebagai benar Premis minor semua alien adalah makhluk mars dipercaya sebagai benar Kesimpulan semua alien adalah sakti harus diakui sebagai benar Jadi penerimaan terhadap premis yang bersangkutan, memberikan pembenaran untuk menerima kesimpulannya. Sebaliknya, kebenaran dalam kesimpulan pada penyimpulan tidak dapat menjamin kebenaran dari premis-premisnya. Jumlah dari premis-premis dalam suatu penyimpulan inferensi tidak harus dua proposisi. Contohnya adalah penyimpulan dalam matematika, premis-premisnya dapat mencapai puluhan bila memang diperlukan. Hal ini dikarenakan untuk dapat menerima kebenaran kesimpulan, diperlukan kebenaran terhadap semua premis yang ada. Perkembangan Logika Perkembangan logika tradisional sejak abad ke-5 menuju logika modern simbolik dapat dilihat pada tabel Logika sebagai dasar-dasar berpikir logis, logika induktif, Logika sebagai ilmu silogisme, logika deduktif, to Organon pemimpin Lyceum, murid Aristoteles yang melanjutkan karya-karya Aristoteles Pelopor kaum Stoa, penggunaan istilah logika pertama kali, kaum Stoa mengembangkan bentuk-bentuk argument disyungtif dan hipotesis Pemimpin Stoa, mengembangkan logika menjadi bentuk-bentuk penalaran yang sistematis Galenus dan Sextus Empiricus Mengembangkan logika dengan menerapkan metode geometri Membuat pengantar pada categoriae Aristoteles Mengembangkan logika Aristoteles dan digunakan secara murni Mengembangkan logika induktif Gottfried Wilhelm Leibniz George Boole Secara terperinci perkembangan logika dapat dilihat dalam “Pohon Logika” yang merupakan bagan mengenai asal-usul dan perkembangan logika seperti yang dimuat dalam Logic and Scientific Methods An Introductory Course karya Herbert L. Searles. Melengkapi logika simbolik melalui karya tulis yang sangat banyak, menafsirkan logika selaku teori umum mengenai tanda Peirce’s Law Alfred North Whitehead Arthur William Russel Penulis Principia Mathematica 1889-1951 1891-1970 1906-1978 Ludwig Wittgenstein Rudolf Carnap Kurt Godel Tabel Perkembangan Logika Sumber Olah Data Penulis Gambar “Pohon Logika” - asal-usul dan perkembangan logika Sumber Gie et al. 1978 24 Aristoteles adalah filsuf pertama yang menjadikan logika sebagai ilmu, sehingga dapat disebut sebagai logica scientia yaitu analitika, yang secara khusus meneliti berbagai argumentasi yang berangkat dari proposisi yang benar, dan dialektika, yang secara khusus meneliti argumentasi yang berangkat dari proposisi yang masih diragukan kebenarannya. Ajaran Aristoteles terangkum dalam naskah To Organon. Ajaran-ajaran Aristoteles terangkum dalam 6 buku, Categories Menguraikan pengertian On Interpretation Tentang penafsiran Prior Analytics Membahas silogisme Posterior Analytics Membahas pembuktian Topics Mengupas Dialektika Sophistical Refutations Membicarakan kekeliruan berpikir Manfaat Logika Paling tidak ada empat manfaat logika 1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tepat, tertib, metodis, dan koheren 2. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif 3. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri 4. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kekeliruan serta kesesatan. Logika menghindarkan kita dari berbagai kesesatan pikir fallacia yang muncul entah karena otoritas kuasa, emosi, prasangka, keindahan bahasa, atau kebiasaan. Logika menghindarkan kita dari terlalu gampang melakukan generalisasi dan kecenderungan menarik kesimpulan yang salah karena melebihi apa yang dinyatakan dalam premis-premis sebelumnya. Bagi ilmu pengetahuan, logika merupakan keharusan. Tidak ada ilmu pengetahuan yang tidak didasarkan pada logika. Ilmu pengetahuan tanpa logika tidak akan pernah mencapai kebenaran ilmiah. Aristoteles mengemukakan bahwa logika benar-benar merupakan alat bagi seluruh ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, barang siapa mempelajari logika, sesungguhnya ia telah menggenggam master key untuk membuka pintu masuk ke berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Daftar Pustaka Gie, The Liang., Hardjosatoto, Suhartoyo., Asdi, Endang Daruni. 1978. Pengantar Logika Modern. Jilid I. Yogyakarta Karya Kencana. Groat, Linda., Wang, David. 1954. Architectural Research Methods. New York John Wiley & Sons, Inc. Ibrahimi, M. N. 2012. Logika Lengkap. terjemahan Achmad Bahrur Rozi. Yogyakarta IRCiSoD. Maran, Rafael Raga. 2007. Pengantar Logika. Jakarta Grasindo. Rapar, Jan Hendrik. 1996. Pengantar Logika Asas-Asas Penalaran Kanisius. Sommer, M. Logika. 1992. Bandung Penerbit Alumni. Sudibya, F. Warsito Djoko, 2011. Logika. Jakarta PT Indeks. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this GroatDavid WangGroat, Linda., Wang, David. 1954. Architectural Research Methods. New York John Wiley & Sons, Lengkap. terjemahan Achmad Bahrur Rozi. Yogyakarta IRCiSoDM N IbrahimiIbrahimi, M. N. 2012. Logika Lengkap. terjemahan Achmad Bahrur Rozi. Yogyakarta Logika Asas-Asas Penalaran SistematisJan Hendrik RaparRapar, Jan Hendrik. 1996. Pengantar Logika Asas-Asas Penalaran Penerbit Alumni. Sudibya, F. Warsito DjokoM SommerLogikaSommer, M. Logika. 1992. Bandung Penerbit Alumni. Sudibya, F. Warsito Djoko, 2011. Logika. Jakarta PT GieLiangHardjosatotoSuhartoyoEndang AsdiDaruniGie, The Liang., Hardjosatoto, Suhartoyo., Asdi, Endang Daruni. 1978. Pengantar Logika Modern. Jilid I. Yogyakarta Karya Kencana.

Agarlebih memahami tentang apa itu informatika, maka kita harus merujuk kepada pendapat para pakar dan ahli terkait definisi mereka tentang informatika. Di bawah ini adalah beberapa pengertian informatika menurut para ahli yang harus kalian ketahui. 1. Philippe Dreyfus dan l`Academie Francaise

Mengembangkan keterampilan Anda dalam memecahkan soal matematika tentu merupakan salah satu langkah terpenting yang harus diambil ketika Anda ingin sukses dalam matematika, dan karena sejatinya semua masalah matematika hanyalah sebuah teka-teki dan pertanyaan pemecahan masalah yang mencakup pertanyaan seputar geometri, pertanyaan aljabar, ataupun beberapa masalah kalkulus yang terkenal sulit! Dalam pendekatan matematika, baik Anda seorang siswa sekolah dasar maupun sedang belajar untuk gelar master bidang Matematika, mengadopsi kerangka berpikir pemecahan masalah sangat berguna untuk membantu Anda menyelesaikan soal-soal matematika tersebut. Banyak orang ketakutan terlebih dahulu sat mulai mengerjakan soal matematika yang akhirnya mengakibatkan pola berpikir tidak sedetail biasanya dan itu hanyalah menambah masalah baru! Ikuti panduan matematika dari kami, dan Anda dapat meningkatkan kepercayaan diri Anda pada matematika, serta dengan cepat dapat menyelesaikan soal matematika yang rumit.. Tersedia guru-guru Matematika terbaik5 38 ulasan Kursus pertama gratis!5 46 ulasan Kursus pertama gratis!5 20 ulasan Kursus pertama gratis!5 22 ulasan Kursus pertama gratis!5 33 ulasan Kursus pertama gratis!5 43 ulasan Kursus pertama gratis! 52 ulasan Kursus pertama gratis! 12 ulasan Kursus pertama gratis!5 38 ulasan Kursus pertama gratis!5 46 ulasan Kursus pertama gratis!5 20 ulasan Kursus pertama gratis!5 22 ulasan Kursus pertama gratis!5 33 ulasan Kursus pertama gratis!5 43 ulasan Kursus pertama gratis! 52 ulasan Kursus pertama gratis! 12 ulasan Kursus pertama gratis!MulaiMengartikan Soal Matematika Sebelum kita terjebak dalam pemecahan masalah dengan bantuan matematika, pertama-tama kita harus memahami apa sebenarnya yang dimaksudkan. Sepanjang karir akademis Anda, satu-satunya hal yang berubah tentang soal matematika adalah tingkat kesulitannya prinsip yang digunakan pada setiap soal sama, bahkan ketika isinya sendiri berubah proses berpikir yang sama dapat digunakan untuk soal cerita maupun soal kalkulus. Cek di sini untuk les olimpiade matematika Jakarta Mengetahui masalah matematika adalah langkah pertama untuk menyelesaikannya Sumber Pixabay Berikut pesan yang tertulis dalam kamus praktis tentang soal-soal matematika Soal matematika adalah soal yang harus diselesaikan dengan cara ilmiah Kami dapat sedikit mengubah definisi ini dengan membuatnya lebih spesifik tergantung tingkatan sekolah Anda Sekolah dasar Anda harus mempelajari soal seperti teka-teki untuk dipecahkan, menggunakan petunjuk yang diberikan dalam soal. Dalam tahap pembelajaran Anda ini, penting untuk membiasakan diri dengan angka, grafik, dan berhitung. Pertama-tam Anda harus berfokus pada dasar-dasar aritmatika, perkalian, nilai tempat, dan sejenisnya. Nanti, Anda akan melihat soal cerita seperti berikut ini Berikut adalah contoh soal yang mungkin Anda temui di sekolah Sekarang pukul siang. Budi dan Susi akan berjalan-jalan di hutan. Jam berapa mereka akan kembali jika perjalanan mereka membutuhkan waktu selama 1 jam 45 menit? Soal Matematika Tingkat Sekolah Menengah Pada jenjang pertama pendidikan menengah Anda, Anda akan belajar tentang ekspresi dan pecahan matematika. Segalanya menjadi lebih rumit sekarang, tetapi masih cukup mudah untuk diselesaikanBerikut contoh soal yang harus Anda selesaikan di tingkat sekolah menengah Nasir memiliki 10 permen. Dia memberikan dua kepada Putri, dan dua kali lebih banyak untuk Dina daripada yang dia berikan kepada Putri. Dan terakhir, dia memberi Andi sepertiga dari jumlah permen yang dimiliki Putri dan Dina. Berapa sisa permen yang dimiliki oleh Nasir? Soal Matematika di Tes Ujian Perguruan Tinggi SBMPTN, misalnya Menuju tingkat lanjut atau perguruan tinggi tentu segala sesuatunya mulai menjadi sangat rumit, dan keterampilan pemecahan masalah sangat berguna untuk mengahdapi momen ini. Setiap soal pada tingkat ini membutuhkan daya pikir dan pengetahuan pemecahan masalah. Jenjang ini juga akan menggabungkan beberapa topik yang telah Anda pelajari sebelumnya aljabar dan pecahan mungkin saja akan muncul dalam pertanyaan yang sama, misalnya. Berikut contoh soalnya Bambang memiliki pagar sepanjang 75 meter. Dia ingin memberi batas area di lapangan dengan pagar, dan area tersebut berbentuk persegi panjang. Area tersebut harus seluas mungkin agar banyak domba yang dapat masuk ke dalam area tersebut. Berapakah luas maksimal yang dapat dibuat oleh Bambang? Dan bagaimana cara menyelesaikannya? Tingkat kesulitan masing-masing memanglah berbeda, namun pada dasarnya prinsipnya tetaplah sama. Kami diberi cerita, lengkap dengan beberapa petunjuk, dan soal untuk dijawab. Jika Anda tidak suka memikirkan matematika, bayangkan diri Anda adalah seorang detektif swasta, diberi beberapa petunjuk untuk memecahkan sebuah kasus yang terbuka lebar! Cek di sini untuk bimbel matematika Memaksimalkan Pelajaran Matematika Guru matematika Anda tidak akan pernah memberi Anda tugas rumah, atau latihan yang tidak dibahas dalam kelas sebelumnya. Kelas matematika yang menyenangkan bersama Einstein Sumber Pixabay Pelajaran dalam kelas biasanya berlangsung demikian Anda akan mendapat pelajaran tentang materi tertentu, dan kemudian Anda harus berlatih sendiri biasanya dengan mencoba beberapa soal, dan mencari tahu seberapa banyak konsep yang Anda pahami. Kemudian, biasanya guru Anda akan melanjutkan dengan menguji di beberapa konsep pada poin tersebut. Meskipun mungkin Anda merasa kaku dengan metode seperti itu, metode demikian adalah langkah pertama untuk meningkatkan pemahaman Anda terhadap konsep matematika, dan penting bagi Anda untuk berusaha mengerjakannya dengan benar. Sebelum mencoba menyelesaikan soal matematika, pastikan Anda telah memahami konsep yang diajarkan di kelas, karena konsep-konsep tersebut niscaya akan saling terkait satu dengan yang lainnya seminim apapun itu. Jadi, kesimpulannya untuk mengoptimalkan pelajaran matematika Anda di kelas, sebaiknya... Simak baik-baik guru Anda untuk seluruh pelajaran! Uji diri Anda dengan soal yang Anda belum pahami, sehingga Anda bisa berlatih lebih banyak! Pelajarilah konsep-konsep penting dan sederhana misalnya Teorema Pythagoras. Mulailah membuat catatan khusus Anda sendiri, merinci semua konsep yang telah dibahas di kelas. Jika Anda ingin melanjutkan studi Anda, atau mungkin Anda sedikit kesulitan di kelas, Anda dapat memikirkan untuk merekrut tutor privat matematika yang dapat mengajarkan materi matematika bersama Anda di rumah, tentunya sesuai dengan kecepatan daya serap Anda sendiri. Membaca Pertanyaan Luangkan Waktu Lebih Banyak Menyelesaikan soal matematika, baik di rumah, saat ujian, atau di kelas, naluri pertama Anda seharusnya adalah membaca soal. Dan kemudian membacanya lagi. Mungkin bahkan ketiga kalinya untuk ukuran idealnya. Pada dasarnya, melewatkan satu detail kecil bisa menjadi perbedaan saat mencari jawaban yang benar, dan hanya bisa menyajikan oret-oretan hitungan Anda kepada penguji! Tapi jangan khawatir! Cukup ikuti langkah-langkah simple berikut ini, dan berbagai soal matematika dapat Anda selesaikan dengan cepat Periksalah ruang belajar Anda rapi dan bebas dari gangguan pastikan semuanya ditata sedemikian dan hanya hal-hal penting yang ada di atas meja. Pastikan Anda membaca pertanyaannya berulang kali. Jika bisa, buatlah diagram atau peta konsep permasalahan Soroti apa pun yang ada dalam soal yang menurut Anda adalah kunci untuk menyelesaikannya. Coba dan tuliskan dengan kata-kata Anda sendiri apa yang ditanyakan oleh soal itu. Ikuti langkah-langkah tersebut dan berlatihlah menggunakan langkah tersebut, maka Anda dapat melakukan yang terbaik saat ujian tiba! Tersedia guru-guru Matematika terbaik5 38 ulasan Kursus pertama gratis!5 46 ulasan Kursus pertama gratis!5 20 ulasan Kursus pertama gratis!5 22 ulasan Kursus pertama gratis!5 33 ulasan Kursus pertama gratis!5 43 ulasan Kursus pertama gratis! 52 ulasan Kursus pertama gratis! 12 ulasan Kursus pertama gratis!5 38 ulasan Kursus pertama gratis!5 46 ulasan Kursus pertama gratis!5 20 ulasan Kursus pertama gratis!5 22 ulasan Kursus pertama gratis!5 33 ulasan Kursus pertama gratis!5 43 ulasan Kursus pertama gratis! 52 ulasan Kursus pertama gratis! 12 ulasan Kursus pertama gratis!MulaiPeriksalah Petunjuk Soal Soal cerita yang diberikan untuk Anda sebenarnya penuh akan petunjuk, Anda hanya perlu menyusunnya dengan benar agar mengetahui cara menyelesaikan soal! Beberapa orang menganggapnya rumit, dan beberapa lainnya menganggap pelajaran matematika cocok untuk mereka. Mempelajari konsep matematika yang dijelaskan sesuai kecepatan Anda sendiri serta dalam kenyamanan rumah Anda sendiri, nyatanya lebih baik untuk sebagian orang daripada duduk di ruang kelas bersama 25 siswa lainnya! Untuk merasakannya, berikut adalah contoh pertanyaan tentang persamaan ... Saat Gina lahir, ibunya berusia 30 tahun, dan kakak laki-lakinya berusia 4 tahun. Saat ini, jumlah usia Gina, saudara laki-lakinya, dan ibunya adalah 100 tahun. Misalkan usia Gina adalah 'x', tuliskan usia saudara laki-laki dan ibunya dalam fungsi dari 'x'. Berapa usia Gina hari ini? Bacalah soal diatas berulang kali, dan coba tentukan petunjuk kuncinya. Setelah Anda selesai melakukannya, berikut adalah rinciannya Diketahui ibu Gina berusia 30 tahun saat Gina lahir. Diketahui kakak laki-laki Gina 4 tahun lebih tua darinya. Diketahui semua usia mereka saat dijumlahkan sama dengan 100 tahun. Nah, dari fakta-fakta tersebut, kita bisa dengan mudah menentukan suatu persamaan Misalkan usia Gina adalah 'x'. Maka usia saudara laki-laki Gina adalah 'x + 4' Sedangkan usia ibu Gina adalah 'x + 30' Sungguh, kita sedang melihat beberapa soal matematika sebenarnya cukup mendasar, hanya saja disajikan dalam soal cerita yang terkesan rumit. Pelajari cara membuat grafik fungsi atau menemukan daftar persamaan matematika yang belum terpecahkan. Bagaimana dengan Soal Matematika Tingkat Tinggi? Contoh ini sebenarnya cukup sederhana, tetapi ini menunjukkan kepada Anda bagaimana Anda dapat mengekstrak berbagai petunjuk dari soal cerita dan mengubahnya menjadi bentuk matematika agar dapat diselesaikan menggunakan konsep yang Anda pelajari dalam pelajaran matematika Anda. Untuk masalah yang lebih sulit, Anda mungkin harus mengambil petunjuk yang telah Anda identifikasi dan kemudian menguji beberapa teori berbeda dan melihat mana yang berhasil. Ini adalah saat semua latihan yang Anda lakukan sebelumnya benar-benar diperhitungkan, dan menyimak guru matematika Anda terbayar sudah. Miliki repertoar konsep dan teori matematika yang dapat Anda gunakan untuk mengetahui cara memecahkan masalah yang benar-benar dapat mempermudah Anda menemukan jawaban. Jika Anda sudah mentok, coba pikirkan kembali soal-soal yang pernah Anda kerjakan sebelumnya. Khususnya dalam ujian, soal-soal yang disajikan sering kali mengikuti semacam format atau pola, dan kemampuan mengingat soal-soal sebelumnya dengan pola yang sama sangat membantu Anda menyelesaikan soal saat ini yang ada di depan Anda. Cek di sini untuk les matematika SD terdekat Periksa Kembali Jawaban Anda! Pastikan untuk memeriksa kembali jawaban Anda. Mungkin bertanya pada teman? Sumber Pixabay Tentu semua kerja keras yang Anda lakukan untuk menjawab soal akan sia-sia jika Anda tidak mendapatkan jawaban yang benar, inilah mengapa penting untuk memeriksa kembali jawaban yang Anda dapatkan! Hal ini sangat mudah untuk beberapa soal dalam bentuk persamaan, karena jawabannya Anda dipastikan benar jika satu diantaranya merupakan faktor. Periksa kembali perhitungan Anda, pastikan Anda tidak keliru di mana pun atau bahkan menuliskan kesalahan-kesalahan kecil, apalagi jika Anda sudah salah di awal, maka dapat dipastikan bahwa akan salah untuk tahap berikutnya hingga akhir penyelesaian. Sebaiknya Anda juga membaca soalnya kembali, hanya untuk memastikan Anda tidak salah berasumsi tentang pertanyaan itu secara tidak sengaja, atau dengan memastikan tidak melewatkan petunjuk apa pun. Terakhir, ingatlah bahwa tidak semua soal matematika hanya meminta Anda memasukkan angka yang diketahui sebagai jawabannya. Beberapa terutama dalam ujian mengharuskan Anda untuk membenarkan jawaban Anda, atau dengan menambahkan beberapa detail ke dalamnya dengan cara yang lain. Dan ya, ini mungkin membutuhkan coretan catatan kecil. Hal ini berlaku terutama untuk tipe soal cerita matematika, yang pertanyaannya diberikan sebagai dalam bentuk uraian kata. Jika demikian, pastikan Anda menjawabnya dengan lengkap dan pastikan Anda menuliskannya dengan jelas, serta jawaban Anda masuk akal tidak salah dalam aturan bahasa maupun ejaan yang berlaku. Lihatlah bagaimana Anda bisa belajar matematika secara online. Kesimpulan Jadi kesimpulannya; penyelesaian soal matematika adalah tentang melakukan metode yang tepat dan pendekatan sederhana untuk soal itu, serta berlatih keras menerapkan metode-metode di atas. Dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, proses yang sama dapat digunakan untuk mencari jawaban atas berbagai soal matematika. Cukup berfikir logis dan Anda akan menemukan jawabannya! Jika sesuatu di atas kedengarannya agak sulit bagi Anda, atau mungkin Anda hanya ingin mendapatkan keunggulan tambahan, pertimbangkan untuk mengambil kursus matematika privat. Guru privat dapat menyesuaikan kemampuan Anda, dan menargetkan pendekatan pembelajaran sesuai keberhasilan yang Anda harapkan, tutor privat terbukti dapat meningkatkan nilai Anda! Cari 'guru matematika di dekat saya' di Superprof. Menentukansyarat untuk memecahkan masalah Menyatakan kembali masalah asli dalam bentuk yang lebih operasional 1. Planning (rencana) Memikirkan apa yang akan dilaksanakan untuk dapat memahami masalah, diantaranya adalah: Berpikir untuk dapat mengetahui apa yang diketahui Berpikir untuk dapat mengetahui apa yang ditanyakan
Secara bahasa logika adalah studi tentang alasan yang mencakup dialektikal, argumentatif dan intelektual. Karena dasar dari logika adalah perkataan, pemikiran, idea, argumentasi, alasan, atau prinsip. Oleh karena itulah, logika seringkali dikategorikan salah satu studi utama dalam filsafat, matematika, dan menurut Ibn Sina logika adalah “alat pembeda antara benar dan salah”. Adapun Frege mendefinisikan logika sebagai “ilmu dari hukum paling umum tentang kebenaran”. Aristoteles sendiri meletakkan logika sebagai fondasi paling dasar dari filsafat. Baginya semua yang kita pelajari harus berdasarkan logika untuk mencapai pengetahuan buku ini disebutkan bahwa logika Aristoteles adalah penyumbang terbesar dalam sejarah intelektual umat manusia. Hampir dapat dikatakan bahwa tidak ada satu pun jenis pengetahuan yang tidak bersentuhan dengan logika Aristoteles. Immanuel Kant 1724-1804 M bahkan sampai pernah menyatakan bahwa selama 20 abad lebih, logika Aristoteles tidak tergoyahkan dan tetap menjadi tonggak dan fondasi pengetahuan ilmiah sebenarnya kata-kata logika tidak pernah dipergunakan oleh Aristoteles. Aristoteles bahkan cenderung menggunakan kata analitika untuk merujuk pemikiran yang ia miliki. Kata logika sendiri digunakan oleh Cicero 106-43 SM, untuk merujuk pemikiran Aristoteles ini, namun dalam artian “seni berdebat”. Adapun Alexander dari Aphrodisius 200 M, menggunakan istilah logika dengan pengertian yang kita pahami saat pada perkembangannya ketika menyinggung masalah logika menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan tokoh Aristoteles. Kecendrungan ini yang kemudian menyebutkan logika Aristoteles pada masanya dikenal sebagai mazhab peripatetik. Kata peripatetik sendiri memiliki arti berjalan-jalan. Karena ketika Aristoteles mengajar, ia cenderung memberikan materi kepada para peserta, sambil berjalan-jalan. Berbeda dengan Plato, di mana dalam kelasnya Plato cenderung mengajak dialog kepada para peserta yang disebutkan diatas bahwa peran logika memiliki sumbangsih besar dalam ilmu pengetahuan, tak terkecuali dalam khazanah peradaban Islam, peran logika pada disiplin-disiplin pengetahuan pokok, seperti ushul fiqh, teologi, gramatika bahasa Arab, dll., memainkan peran yang sangat besar pula. Prestasi gemilang yang dicapai para pemikir dan intelektual Islam awal maupun era modern jelas tidak dapat dilepaskan dari peran tokoh Islam seperti Al-Farabi yang disebut-sebut berdiri sendiri, beliau masih ada kecenderungan kepada Aristoteles. Dan kecenderungannya paling menonjol adalah pada segi logika atau rasionalitasnya. Al-Farabi tidak menerima apabila dikatakan bahwa sesuatu itu tercipta dari tiada menjadi ada, hal ini sekali lagi membuktikan kecenderungannya pada logika Aristoteles. Bahkan al-Farabi mengikuti kesimpulan bahwa alam ini kekal walaupun kekeklannya alam ini berbeda dengan kekeklan Allah, dan itu logika paling menonjol dari buku ini adalah pembahasan Silogisme yang begitu banyak mendapat porsi pembahasan ketikmbang subbab-subbab lainnya. Seperti Silogisme Bentuk Pertama hingga Keempat, Silogisme Kategoris Bersyarat, Silogisme Hipotesis, Pembahasan Lebih Lanjut Silogisme, hingga Kekeliruan dalam Silogisme. Silogisme sendiri adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi pernyataan dan sebuah konklusi kesimpulan.Mungkin motivasi penulis lebih menonjolkan silogisme dalam buku ini karena silogisme merupakan suatu cara berpikir secara logis dan masuk ke dalam penalaran. Penalaran dalam bentuk ini jarang ditemukan atau dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kita lebih sering mengikuti polanya saja, meskipun kadang-kadang secara tidak penalaran adalah proses berpikir dari apa yang terjadi dan menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan kejadian yang sejenis juga akan membentuk sudut pandang sejenis, berdasarkan sejumlah sudut pandang yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah sudut pandang baru yang sebelumnya tidak Logika Lengkap Ilm al-Mantiq karya Muhammad Nur Ibrahimi ini merupakan buku yang sederhana namun padat, disajikan secara sistematis, tentang seluk-beluk logika. Penyertaan banyak contoh dan latihan di setiap akhir babnya membuat buku ini lebih mudah dipahami oleh pemula yang berminat belajar logika. Lebih dari itu, buku edisi ini juga dilengkapi dengan beberapa penambahan contoh, penjelasan, serta hal-hal yang penting demi memudahkan pembaca dalam memahami AzizPeneliti Muda di Universitas Pelita Harapan SurabayaData BukuJudul Logika LengkapPenulis Muhammad Nur IbrahimiPenerbit IRCiSodCetakan I, Juni 2012 Ukuran 14x20cmHarga Rp. ISBN 978-602-764-119-8 Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Pengertianlogis adalah filsafat budi (manusia) yang membahas metode berfikir untuk mengetahui tentang bagaimana cara manusia berfikir dengan semestinya. 4. William Alston Pengertian logis adalah
November 30, 2014 1 min read Pengertian Logika Eureka Pendidikan. Logika berasal dari kata Yunani kuno λγο logos yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme Latin logica scientia atau ilmu logika ilmu pengetahuan yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. Ilmu di sini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal. Logika merupakan cabang filsafat yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran, dan sekaligus juga sebagai dasar filsafat dan sebagai sarana ilmu. Dengan fungsi sebagai dasar filsafat dan sarana ilmu karena logika merupakan “jembatan penghubung” antara filsafat dan ilmu, yang secara terminologis logika didefinisikan Teori tentang penyimpulan yang sah. Penyimpulan pada dasarnya bertitik tolak dari suatu pangkal-pikir tertentu, yang kemudian ditarik suatu kesimpulan. Penyimpulan yang sah, artinya sesuai dengan pertimbangan akal dan runtut sehingga dapat dilacak kembali yang sekaligus juga benar, yang berarti dituntut kebenaran bentuk sesuai dengan isi. Logika sebagai teori penyimpulan, berlandaskan pada suatu konsep yang dinyatakan dalam bentuk kata atau istilah, dan dapat diungkapkan dalam bentuk himpunan sehingga setiap konsep mempunyai himpunan, mempunyai keluasan. Dengan dasar himpunan karena semua unsur penalaran dalam logika pembuktiannya menggunakan diagram himpunan, dan ini merupakan pembuktian secara formal jika diungkapkan dengan diagram himpunan sah dan tepat karena sah dan tepat pula penalaran tersebut. Dalam sejarah perkembangan logika, banyak definisi dikemukakan oleh para ahli, yang secara umum memiliki banyak persamaan. Beberapa pendapat tersebut antara lain The Liang Gie dalam bukunya Dictionary of Logic Kamus Logika menyebutkan Logika adalah bidang pengetahuan dalam lingkungan filsafat yang mempelajari secara teratur asas-asas dan aturan-aturan penalaran yang betul correct reasoning. Menurut Mundiri dalam bukunya tersebut Logika didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah. Secara etimologis, logika adalah istilah yang dibentuk dari kata logikos yang berasal dari kata benda logos. Kata logos berarti sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal fikiran, kata, atau ungkapan lewat bahasa. Kata logikos berarti mengenai sesuatu yang diutarakan, mengenai suatu pertimbangan akal, mengenai kata, mengenai percakapan atau yang berkenaan dengan ungkapan lewat bahasa. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa logika adalah suatu pertimbangan akal atau pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Sebagai ilmu, logika disebut logike episteme atau dalam bahasa latin disebut logica scientia yang berarti ilmu logika, namun sekarang lazim disebut dengan logika saja. Definisi umumnya logika adalah cabang filsafat yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran, dan sekaligus juga sebagai dasar filsafat dan sebagai sarana ilmu.
sistempemikirannya diturunkan dari ide yang menurut anggapannya adalah jelas, tegas dan pasti dalam pikiran manusia. Dalam membangun sistem pemikirannya, kaum rasionalisme juga didasarkan terhadap logika yang sahih (valid). Logika sebagai istilah berarti sebuah metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran. A. PENDAHULUAN 1. Pengertian logika Kata logika menurut kamus berarti cabang ilmu pengetahuan yang mengamati tentang prinsip-prinsip pemikiran deduktif dan induktif. Kata logika menurut istilahnya berarti suatu metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran. Maka untuk memahami apakah logika itu haruslah mempunyai pengertian yang jelas tentang penalaran, penalaran adalah suatu bentuk pemikirann yang meliputi tiga unsur, yaitu konsep pernyataan dan penalaran. Logika adalah bahasa Latin berasala dari kata “logos” yang berarti perkataan atau sabda. Istilah lain digunakan sebagai gantinya adalah “mantiq”, kata Arab yang diambil dari kata kerja “nathaqa” yang berarati berkata atau berucap. Dalam bahasa sehari-hari kita sering mendengar ungkapan serupa alasannya tidak logis’, argumentasi logis’, kabar itu tidak logis’. Yang dimaksud dengan logis adalah masuk akal, dan tidak logis adalah sebaliknya. 2. 2. Batasan Logika dari Para Ahli Dewasa ini bidang penalaran logika telah banyak mendapat perhatian dari para pakar. Diantara sekian banyak pakar itu adalah sebagai berikut a. E. Sumaryono 199971 “Logika adalah ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk berpikir lurus” b. Jan Hendrik Rapar 199610 “Logika adalah cabang filsafat yang mempelajari, menyusun, mengembangkan, dan membahas asas-asas, aturan-aturan formal, prosedur-prosedur serta kriteria yang sahih bagi penalaran dan penyimpulan demi mencapai kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional” c. Louis O. Kattsoff 198728 Logika ialah ilmu pengetahuan mengenai penyimpulan yang lurus. Ilmu pengetahuan ini menguraikan tentang aturan-aturan serta cara-cara untuk mencapai kesimpulan, setelah didahului oleh suatu prangkat premise. d. Bakhtiar 2004212 Logika adalah sarana untuk berpikir sistematik, valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Karena itu, berpikir logis adalah berpikir sesuai dengan aturan-aturan berpikir, seperti setengah tidak boleh lebih besar daripada satu. 3. Unsur-Unsur Logika Mengkaji dari berbagai literatur, dapat dipahami bahwa logika mempunyai unsur-unsur sebagai berikut a. Term, yaitu gagasan atau sejumlah gagasan, terdiri dari term subjektif S, term predikat P, dan term antara M b. Proposisi disebut juga putusan, keputusan, judgement, pernyataan, kalimat logika. Proposisi ialah kegiatan atau perbuatan manusia di mana ia mengiakan atau mengingkari sesuatu tentang sesuatu. Proposisi menunjuk pada tegasnya pernyataan atau penyangkalan hubungan antara dua buah pengertian c. Penarikan simpulan penyimpulan disebut juga dengan penalaran. Ada dua macam penyimpulan atau penalaran, yaitu deduksi dan induksi. Deduktif yaitu penyimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus bersifat individu. Induktif penyimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi konklusi yang bersifat umum. B. OBJEK LOGIKA Oleh karena yang berfikir itu manusia maka harus dikatakan bahwa lapangan penyelidikan logika ialah manusia itu sendiri. Tetapi manusia ini disoroti dari sudut tertentu, yakni budinya. Begitu pula berfikir adalah obyek material logika. Berfikir di sini adalah kegiatan pikiran, akal budi manusia. Dengan berfikir manusia mengolah, mengerjakan pengetahuan yang telah diperolehnya. Dengan mengolah dan mengerjakannya ini terjadi dengan mempertimbangkan, menguraikan, membandingkan serta menghubungkan pengertian yang satu dengan pengertian yang lainnya. Jika dilihat dari obyeknya, dikenal sebagai logika formal Manthiq As-Shuari dan logika material al-Manthiq al-maddi. Pemikiran yang benar dapat dibedakan menjadi dua bentuk yang berbeda secara radikal, yakni cara berfikir dari umum ke khusus dan cara berfikir dari khusus ke umum. Cara pertama disebut berfikir deduktif dipergunakan dalam logika formal yang mempelajari dasar-dasar persesuaian tidak adanya pertentangan dalam pemikiran dengan mempergunakan hukum-hukum, rumus-rumus, patokan-patokan berfikir benar. Cara berfikir induktif dipergunakan dalam logika material, yakni menilai hasil pekerjaan logika formal dan menguji benar tidaknya dengan kenyataan empiris. Logika formal disebut juga logika minor. Logika material disebut logika mayor. C. KEGUNAAN LOGIKA Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri. Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpkir, kekeliruan, serta kesesatan. Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian. D. SEJARAH LOGIKA Logika muncul bersama dengan filsafat. Itu tidak berarti logika berdiri sendiri sebagai satu disiplin di samping filsafat melainkan bahwa dalam filsafat Barat – sudah nyata pemikiran yang logis. Untuk menetapkan dengan pasti kapan “hari lahir” logika tidak mungkin. Umumnya diterima bahwa orang pertama yang melakukan pemikiran sistematis tentang logika adalah filsuf besar Yunani Aristoteles 384-322 M. menarik, karena Aristoteles sendiri tidak menggunakan istilah “logika”. Apa yang sekarang kita kenal sebagai logika, oleh Aristoteles dinamakan “Analitika” – penyelidikan terhadap argumentasi-argumentasi yang bertitik-tolak dari putusan-putusan yang benar – dan “Dialektika” – penyelidikan terhadap argumentasi-argumentasi yang bertitik-tolak dari putusan-putusan yang masih diragukan. “Logika’ bagi Aristoteles dan para pengikutnya tidak dikategorikan sebagai satu ilmu di antara ilmu-ilmu yang lain. Menurut Aristoteles “logika” adalah persiapan yang mendahului ilmu-ilmu. Atau dapat dikatakan bahwa “logika” adalah alat organon untuk mempraktikkan ilmu pengetahuan. Orang pertama yang menggunakan istilah “logika” adalah Cicero abad pertama sebelum Masehi tetapi dalam pengertian “seni berdebat’. Di kemudian hari, yakni pada permulaan abad ketiga masehi, Alexander Aphrodisias menggunakan istilah “logika” dengan arti yang dikenal sekarang. Sampai berabad-abad lamanya pembicaraan mengenai logika tidak mengalami perkembangan melainkan masih tetap sama seperti pada waktu Aristoteles. Immanuel Kant Abad XVIII mengatakan logika tidak mengalami perkembangan. Akan tetapi pada pertengahan abad XIX logika mengalami perkembangan karena ada usaha dari beberapa tokoh yang mencoba menerapkan matematika ke dalam logika. Gejala itu kini dikenal sebagai saat munculnya logika modern. Sejak saat itu logika dibedakan menjadi logika tradisional/klasik dan logika modern yang lazim dikenal sebagai logika matematika/simbolik. Logika tradisional/klasik adalah sistem ciptaan Aristoteles yang berfungsi untuk menganalisa bahasa. Sedangkan logika modern berusaha menerapkan prinsip-prinsip matematik terhadap logika tradisional dengan menggunakan lambang-lambang non-bahasa. Dengan demikian keduanya berkaitan erat satu dengan yang lain. Oleh karena itu memahami kedua macam logika dengan baik merupakan bantuan yang sangat besar dalam berpikir yang teratur, tepat, dan teliti. Logika modern dirintis oleh orang-orang Inggris, antara lain A. de Morgan 1806 – 1871, George Boole 1815-1864, dan mencapai puncaknya dengan karya besar A. N. Whitehead dan Bertrand Russel “Principia Mathematica”. E. MACAM-MACAM LOGIKA Logika Alamiah Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subyektif. Kemampuan logika alamiah manusia ada sejak lahir. Logika ini bisa dipelajari dengan memberi contoh penerapan dalam kehidupan nyata. Logika Ilmiah Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran, serta akal budi. Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah, dan lebih aman. Logika ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau, paling tidak, dikurangi. F. BERBAGAI JENIS LOGIKA The Liang Gie, 1980 Logika Makna Luas Dan Logika Makna Sempit Logika Deduktif Dan Logika Induktif Logika deduktif adalah sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah berdasarkan bentuknya serta kesimpulan yang dihasilakan sebagai kemestian diturunkan dari pangkal pikirnya. Dalam logika ini yang terutama ditelaah adalah bentuk dari kerjanya akal, jika telaah runtut dan sesuai dengan pertimbangan akal yang dapat dibuktikan tidak ada kesimpulan lain, maka proses penyimpulannya adalah tepat dan sah. Oleh karena itu logika deduktif sering disebut pula logika formal, karena yang dibicarakan hanya bentuknya saja terlepas isi apa yang dibicarakan. Dan sering juga hanya disebut dengan “Logika”. Jadi jika hanya logika berarti logika deduktif. Logikan induktif adalah sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah dari sejumlah hal khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang bersifat boleh jadi. Logika ini sering disebut juga logika material, yaitu berusaha menemukan prinsip-prinsip penalaran yang bergantung kesesuaiannya dengan kenyataan, oleh karena itu kesimpulannya hanyalah kebolehjadian, dalam arti selama kesimpulannya itu tidak ada bukti yang menyangkalnya maka kesimpulan itu benar, dan tidak dapat dikatakan pasti. Logika induktif merupakan pokok bahasan metodologi ilmiah, atau dengan kata lain metodologi ilmiah merupakan perluasan dari logika induktif, sehinga logika induktif disebut juga metode-metode ilmiah. Logika Formal Dan Logika Material Logika Murni Dan Logika Terapan Logika Filsafati Dan Logika Matematik F. TOKOH LOGIKA DAN PEMIKIRANNYA Aristoteles Aristoteles, seorang filosof dan ilmuwan terbesar dalam dunia masa lampau, yang memelopori penyelidikan ihwal logika, memperkaya hampir tiap cabang falsafat dan memberi sumbangan-sumbangan besar terhadap ilmu pengetahuan. Pendapat Aristoteles, alam semesta tidaklah dikendalikan oleh serba kebetulan, oleh keinginan atau kehendak dewa yang terduga, melainkan tingkah laku alam semesta itu tunduk pada hukum-hukum rasional. Kepercayaan ini menurut Aristoteles diperlukan bagi manusia untuk mempertanyakan setiap aspek dunia alamiah secara sistematis, dan kita harus memanfaatkan pengamatan empiris, dan alasan-alasan yang logis sebelum mengambil keputusan. Raymundus Lullus Raymundus Lullus mengembangkan metoda Ars Magna, semacam aljabar pengertian dengan maksud membuktikan kebenaran – kebenaran tertinggi. Francis Bacon mengembangkan metoda induktif dalam bukunya Novum Organum Scientiarum . menyusun logika aljabar untuk menyederhanakan pekerjaan akal serta memberi kepastian. Emanuel Kant menemukan Logika Transendental yaitu logika yang menyelediki bentuk-bentuk pemikiran yang mengatasi batas pengalaman. Leibniz Leibniz menganjurkan penggantian pernyataan dengan symbol-simbol agar lebih umum sifatnya dan lebih mudah melakukan analisis. Demikian juga Leonhard Euler, seorang ahli matematika dan logika swiss melakukan pembahasan tentang term-term dengan menggunakan lingkaran-lingkaran untuk melukiskan hubungan antar term yang terkenal dengan sebutan sirkel-Euler. John Stuart Mill John Stuart Mill mempertemukan system induksi dengan system deduksi. Setiap pangkal pikir besar di dalam deduksi memerlukan induksi dan sebaliknya memerlukan deduksi bagi penyusunan pikiran mengenai hasil eksperimen dan penyelidikan. Jadi kedua-duanya bukan bagian yang saling terpisah, tetapi sebetulnya saling membantu. Thales Thales 624 SM – 548 SM, filsuf Yunani pertama yang meninggalkan segala dongeng, takhayul, dan cerita-cerita isapan jempol dan berpaling kepada akal budi untuk memecahkan rahasia alam semesta. Thales mengatakan bahwa air adalah arkhe Yunani yang berarti prinsip atau asas utama alam semesta. Saat itu Thales telah mengenalkan logika induktif. Dalam logika Thales, air adalah arkhe alam semesta, yang menurut Aristoteles disimpulkan dari Air adalah jiwa tumbuh-tumbuhan karena tanpa air tumbuhan mati Air adalah jiwa hewan dan jiwa manusia Air jugalah uap Air jugalah es Jadi, air adalah jiwa dari segala sesuatu, yang berarti, air adalah arkhe alam semesta. Sejak saat Thales sang filsuf mengenalkan pernyataannya, logika telah mulai dikembangkan. Kaum Sofis beserta Plato 427 SM-347 SM juga telah merintis dan memberikan saran-saran dalam bidang ini. Poespoprojo Poespoprojo menjelaskan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari aktivitas berpikir yang menyelidiki pengetahuan yang berasal dari pengalaman-pengalaman konkret, pengalaman sesitivo-rasional, fakta, objek-objek, kejadian-kejadian atau peristiwa yang dilihat atau dialami. Logika bertujuan untuk menganalisis jalan pikiran dari suatu penalaran/pemikiran/penyimpulan tentang suatu hal. Poespoprojo menjelaskan tentang pikiran dan jalan pikiran dengan alur logika dan sistematika yang merupakan alur pikiran algoritmik sementara Olson menekankan pada pemecahan masalah lewat gagasan-gagasan yang diperoleh dengan jalan yang unik. Namun tetap berlandaskan pada sistematika dan logika Olson Olson tidak menerangkan definisi pemikiran dalam konteks logika namun menjelaskan pikiran dalam konteks kreativitas. Pembahasannya ditekankan pada bahasan mengenai pemecahan masalah dengan menempuh jalan’ yang tidak biasa. Olson menggunakan aspek-aspek di luar pembahasan logika dan ilmu menalar yang hampir bisa disebut dengan logika transendental. Marx dan Engels Marx dan Engels adalah murid Hegel di lapangan Logika. Dalam ilmu logika, mereka berdua lah yang kemudian melakukan revolusi pada revolusi Hegelian—dengan menyingkirkan elemen mistik dalam dialektikanya, dan menggantikan dialektika idealistik dengan sebuah landasan material yang konsisten. Euklides Euklides melakukan hal yang sama untuk dasar-dasar geoemetri; Archimides untuk dasar-dasar mekanika; Ptolomeus dari Alexandria kemudian menemukan astronomi dan geografi; dan Galen untuk anatomi. Hegel Hegel, seorang tokoh dari sekolah filsafat idealis borjuis di Jerman, adalah seorang guru besar yang pertama kali mentransformasikan ilmu logika, seperti di sebutkan oleh Marx “bentuk-bentuk umum gerakan dialektika yang memiliki cara yang komprehensif dan sadar sepenuhnya.” Petrus Hispanus Petrus Hispanus menyususn pelajaran logika berbentuk sajak. Petrus inilah yang mula-mula mempergunakan berbagai nama untuk system penyimpulan yang sah dalam perkaitan bentuk silogisme kategorik dalam sebuah sajak. Kumpulan sajak Petrus mengenai logika ini bernama Summulae. Francis Bacon Francis Bacon melancarkan serangan sengketa terhadap logika dan menganjurkan penggunaan system induksa secara lebih luas. Serangan Bacon terhadap logika ini memperoleh sambutan hangat dari berbagai kalangan di barat. Sehingga kemudian perhatian lebih ditujukan pada system induksi. Cristian Wolff Cristian Wolff lebih dikenal sebagai pembela setia ajaran-ajaran Leibniz, namun di samping itu ia juga cukup gigih mengembangkan logika-matematik system filsafat yang terkait dengan berbagai lapangan pengetahuan dengan mempergunakan sarana metode deduktif seperti yang dipakai dalam matematik. Marx dan Engels Marx dan Engels adalah murid Hegel di lapangan Logika. Dalam ilmu logika, mereka berdua lah yang kemudian melakukan revolusi pada revolusi Hegelian—dengan menyingkirkan elemen mistik dalam dialektikanya, dan menggantikan dialektika idealistik dengan sebuah landasan material yang konsisten. Theoprastus Theoprastus 371-287 sM, memberi sumbangan terbesar dalam logika ialah penafsirannya tentang pengertian yang mungkin dan juga tentang sebuah sifat asasi dari setiap kesimpulan. Kemudian, Porphyrius 233-306 M, seorang ahli pikir di Iskandariah menambahkan satu bagian baru dalam pelajaran logika. Bagian baru ini disebut Eisagoge, yakni sebagai pengantar Categorie. Dalam bagian baru ini dibahas lingkungan-lingkungan zat dan lingkungan-lingkungan sifat di dalam alam, yang biasa disebut dengan klasifikasi. Dengan demikian, logika menjadi tujuh bagian. Al-Farabi Al-Farabi 873-950 M yang terkenal mahir dalam bahasa Grik Tua, menyalin seluruh karya tulis Aristoteles dalam berbagai bidang ilmu dan karya tulis ahli-ahli pikir Grik lainnya. Al-Farabi menyalin dan memberi komentar atas tujuh bagian logika dan menambahkan satu bagian baru sehingga menjadi delapan bagian. John Venn John Venn 1834-1923, ia berusaha menyempurnakan analisis logik dari Boole dengan merancang diagram lingkaran-lingkaran yang kini terkenal sebagai diagram Venn Venn’s diagram untuk menggambarkan hubungan-hubungan dan memeriksa sahnya penyimpulan dari silogisme. Untuk melukiskan hubungan merangkum atau menyisihkan di antara subjek dan predikat yang masing-masing dianggap sebagai himpunan. SUMBER . 323 478 18 376 192 154 456 32

untuk memahami logika harus mengetahui pengertian yang jelas tentang