TokohProklamasi dan Perannya. 1. Ir Soekarno. Soekarno berperan sebagai pembaca teks proklamasi. Ia lahir pada 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Ia diketahui aktif berjuang sebelum kemerdekaanHallo Salsabilla R, Kakak bantu jawab ya. Jawaban yang tepat adalah B. Penulisan Djakarta 17-8-05 menjadi Jakarta tanggal 17 Agustus 1945. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Teks proklamasi merupakan hasil dari buah pikiran tiga tokoh berserajah di Indonesia, yaitu Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Soebardjo. Banyak peristiwa yang terjadi pada proses perumusan naskah proklamasi dari penulisan tangan sampai perubahan pada isinya. Naskah proklamasi kemerdekaan mempunyai dua versi berbeda. Versi pertama merupakan tulisan tangan Sukarno dan versi kedua merupakan hasil ketikan Sayuti Melik yang direvisi. Setelah naskah proklamasi Indonesia disetujui, Soekarno memerintah Sayuti Melik untuk mengetik naskah tersebut. Sayuti Melik tidak hanya mengetik naskah, namun juga melakukan beberapa perubahan. Perubahan pada teks proklamasi diantaranya 1 tempoh-tempo 2 Djakarta, 17-8-'05-Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen '05 dan 3 Wakil bangsa Indonesia-Atas Nama Bangsa Indonesia. Semoga membantu ya. PerubahanTeks Proklamasi. Dalam proses pengetikan teks proklamasi oleh Sayuti Melik, ada sejumlah perubahan dari naskah asli yang ditulis langsung Soekarno, antara lain: 1. Kata "hal2" pada paragraf kedua baris pertama diubah menjadi "hal-hal". 2. Kata "saksama" pada paragraf kedua baris kedua diubah menjadi "tempo". 3.
- Asal-usul dua kalimat dalam teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, terdapat sejarah menarik. Sebab, awalnya teks proklamasi yang disiapkan adalah naskah Piagam Jakarta yang cukup panjang. Proklamasi, Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan jang mengenai pemindahan kekoeasaan diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja. Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05Atas nama bangsa Indonesia Soekarno/Hatta Isi teks naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ini sangatlah singkat. Namun, ada sejarah menarik di balik perumusan naskah tersebut. Sejarawan Universitas Indonesia Bondan Kanumoyoso saat dihubungi Senin 16/8/2021 mengatakan saat penyusunan dan perumusan naskah proklamasi kemerdekaan di rumah Laksamana Maeda, pada saat itu naskah awalnya belum ada. Lantas, dari mana asal-usul dua kalimat bersejarah dalam teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu? "Sebetulnya teks naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu sudah disiapkan, yang dimaksudkan dengan teks proklamasi itu adalah naskah Piagam Jakarta," ungkap Bondan. Baca juga Kisah Persiapan Proklamasi Kemerdekaan yang Serba Terburu-buru, dari Teks hingga Cari Mikrofon Asal-usul dua kalimat bersejarah dalam teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu, sebelum perumusan naskah, kala itu Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa ke Rengasdengklok oleh para pemuda, Bondan mengatakan kala itu PPKI belum sempat mengadakan sidang. Upaya para pemuda membawa dua tokoh penting dilakukan karena dikhawatirkan akan terjadi revolusi Jakarta. Kemudian, Soekarno menanyakan, adakah yang mengingat bunyi Piagam Jakarta. Namun, para tokoh penyusun naskah proklamasi itu pun tak ada yang mengingatnya. Soekarno, Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo, selanjutnya merumuskan bersama teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Teks proklamasi tersebut ditulis oleh Soekarno, karena para tokoh yang hadir kala itu menilai bahwa tulisan Bung Karno dianggap paling bagus. "Namun yang mendikte kata-kata dalam teks tersebut adalah Hatta. Sebab menurut Soekarno, gaya bahasa Hatta yang terbaik. Tetapi ia Hatta juga lupa isi Piagam Jakarta," ungkap Bondan. Bondan mengungkapkan, hanya ada dua kalimat dalam naskah teks proklamasi Indonesia saat itu. Asal-usul dua kalimat dalam perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu muncul, karena saat itu Bung Hatta hanya mengingat kalimat terakhir dari naskah Piagam Jakarta yang kemudian. Baca juga 17 Agustus, Ternyata Ada Momentum Penting Selain Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Alasanperubahan yang dilakukan dalam PP 56 tahun 2019 tentang Perubahan PP 39 tahun 2018 tentang Pelaksanaan UU 9 tahun 2010 tentang Keprotokolan karena ingin menyesuaikan dengan sejarah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dan kebiasaan internasional. pembacaan Teks Proklamasi; dan. pembacaan doa. Di antara Pasal 23 dan Pasal 24
Sayu Melik terlibat dalam proses persiapan kemerdekaan. Ia yang bernama lengkap Mohamad Ibnu Sayuti ini bertugas mengetik naskah proklamasi pada pagi hari, 17 Agustus 1945, di ruangan kecil di bawah tangga kediaman Laksamana Maeda yang terletak di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Menteng, Jakarta. Sayuti Melik tidak hanya mengetik teks, tetapi juga melakukan beberapa perubahan dalam konsep proklamasi yang dibuat dengan tulisan tangan Soekarno. Dia mengetik naskah Proklamasi dengan perubahan kata “saksama” diganti dengan “seksama.” kata “Proklamasi” menjadi “PROKLAMASI” kata hal2 menjadi hal-hal. kata “tempoh” menjadi “tempo” kalimat “wakil-wakil bangsa Indonesia” diganti “Atas nama Bangsa Indonesia” dengan menambahkan nama “Soekarno-Hatta” “Djakarta, 17-8-05” menjadi “Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05. Angka tahun ’05 adalah singkatan dari 2605 tahun showa Jepang, yang sama dengan tahun 1945. Dengan demikian terdapat beberapa perubahan yang berhubungan dengan ejaan kata dan waktu di dalam teks proklamasi.
Ilustrasi Apa Saja Tiga Perubahan Redaksi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Foto Mufid Majnun Perubahan Redaksi Teks Proklamasi Kemerdekaan IndonesiaIlustrasi Tiga Perubahan Redaksi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Foto Fahmi Anwar ProklamasiKami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan jang mengenai pemindahan kekoeasaan diselenggarakandengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja. Djakarta, 17 - 8 - '05 Wakil2 bangsa Indonesia. P R O K L A M A S IKami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan jang mengenai pemindahan kekoeasaan diselenggarakandengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja. Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05 Atas nama bangsa Indonesia. Soekarno/Hatta.